mimisan

Written by fatma sw 0 comments Posted in: ,

Epistaksis didefinisikan sebagai perdarahan akut dari rongga hidung, yang keluar melalui lubang hidung ataupun ke belakang (nasopharing).


Secara patofisiologis, bisa dibedakan menjadi epistaxis anterior dan posterior. 90 % mimisan berasal dari bagian depan hidung (anterior), berasal dari  sekat/dinding rongga hidung. Mengapa berdarah?  Bagian dalam hidung dilapisi oleh mukosa yang tipis dan mengandung banyak pembuluh darah (al Kiesselbach plexus) yang fungsinya menghangatkan dan melembabkan udara yang dihirup. Pembuluh-pembuluh ini amat peka terhadap pengaruh pengaruh dari luar, selain karena letaknya di permukaan juga karena hidung merupakan bagian wajah yang paling menonjol. Sehingga perubahan cuaca (panas, kering), tekanan udara (di daerah tinggi), teriritasi gas/zat kimia yang merangsang, pemakaian obat untuk mencegah pembekuan darah  atau hanya sekedar terbentur (pukulan), gesekan, garukan, iritasi hidung karena pilek/allergi atau kemasukan benda asing dapat menimbulkan mimisan. Jenis mimisan yang anterior biasanya lebih mudah diatasi dengan pertolongan pertama di rumah.

Epistaksis yang posterior, sumber perdarahannya berasal dari rongga hidung bagian belakang atau nasopharing. Mimisan biasanya lebih berat dan biasanya merupakan indikasi adanya suatu penyakit serius seperti demam berdarah, tekanan darah tinggi, tumor ganas (kanker) pada rongga hidung atau nasopharing, kanker darah (leukemia), penyakit kardiovaskuler, hemofilia (kelainan darah) dll.

Diagnosa dan penanganan
 Pada anak dan individu yang sehat, seringkali mimisan (yang anterior) bisa diketahui ‘sendiri’ dari jumlah darah yang keluar dan lamanya waktu sampai mimisan berhenti. Diperlukan sikap yang tenang bila anak kita mimisan dan segera menanganinya. Caranya adalah dudukkan anak dengan posisi miring ke depan, kemudian pijitlah hidung dengan ibujari dan jari telunjuk selama sekitar 5 menit. Mimisan ringan biasanya berhenti dalam waktu 3-5 menit setelah hidung dipencet dan atau dikompres es/dingin. Di Indonesia masyarakat biasanya menggunakan daun sirih yang memang berkhasiat membekukan darah.

 Bila mimisan hebat , berkepanjangan  dan tidak berhenti setelah dilakukan pertolongan pertama seperti disebutkan diatas (lebih dari 15 menit), hendaklah penderita segera dibawa ke dokter karena kehilangan darah yang berlebihan bisa  membahayakan jiwa. Dokter akan  menanyakan riwayat kesehatan, perdarahan, obat-2an yang digunakan, kemudian melakukan pemeriksaan hidung secara teliti untuk mengetahui lokasi dari sumber perdarahan dan tentunya pemeriksaan fisik secara umum untuk mencari adanya penyakit diluar ‘hidung’.

0 comments:

Post a Comment

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Thursday, May 26, 2011

mimisan

Epistaksis didefinisikan sebagai perdarahan akut dari rongga hidung, yang keluar melalui lubang hidung ataupun ke belakang (nasopharing).

Secara patofisiologis, bisa dibedakan menjadi epistaxis anterior dan posterior. 90 % mimisan berasal dari bagian depan hidung (anterior), berasal dari  sekat/dinding rongga hidung. Mengapa berdarah?  Bagian dalam hidung dilapisi oleh mukosa yang tipis dan mengandung banyak pembuluh darah (al Kiesselbach plexus) yang fungsinya menghangatkan dan melembabkan udara yang dihirup. Pembuluh-pembuluh ini amat peka terhadap pengaruh pengaruh dari luar, selain karena letaknya di permukaan juga karena hidung merupakan bagian wajah yang paling menonjol. Sehingga perubahan cuaca (panas, kering), tekanan udara (di daerah tinggi), teriritasi gas/zat kimia yang merangsang, pemakaian obat untuk mencegah pembekuan darah  atau hanya sekedar terbentur (pukulan), gesekan, garukan, iritasi hidung karena pilek/allergi atau kemasukan benda asing dapat menimbulkan mimisan. Jenis mimisan yang anterior biasanya lebih mudah diatasi dengan pertolongan pertama di rumah.

Epistaksis yang posterior, sumber perdarahannya berasal dari rongga hidung bagian belakang atau nasopharing. Mimisan biasanya lebih berat dan biasanya merupakan indikasi adanya suatu penyakit serius seperti demam berdarah, tekanan darah tinggi, tumor ganas (kanker) pada rongga hidung atau nasopharing, kanker darah (leukemia), penyakit kardiovaskuler, hemofilia (kelainan darah) dll.

Diagnosa dan penanganan
 Pada anak dan individu yang sehat, seringkali mimisan (yang anterior) bisa diketahui ‘sendiri’ dari jumlah darah yang keluar dan lamanya waktu sampai mimisan berhenti. Diperlukan sikap yang tenang bila anak kita mimisan dan segera menanganinya. Caranya adalah dudukkan anak dengan posisi miring ke depan, kemudian pijitlah hidung dengan ibujari dan jari telunjuk selama sekitar 5 menit. Mimisan ringan biasanya berhenti dalam waktu 3-5 menit setelah hidung dipencet dan atau dikompres es/dingin. Di Indonesia masyarakat biasanya menggunakan daun sirih yang memang berkhasiat membekukan darah.

 Bila mimisan hebat , berkepanjangan  dan tidak berhenti setelah dilakukan pertolongan pertama seperti disebutkan diatas (lebih dari 15 menit), hendaklah penderita segera dibawa ke dokter karena kehilangan darah yang berlebihan bisa  membahayakan jiwa. Dokter akan  menanyakan riwayat kesehatan, perdarahan, obat-2an yang digunakan, kemudian melakukan pemeriksaan hidung secara teliti untuk mengetahui lokasi dari sumber perdarahan dan tentunya pemeriksaan fisik secara umum untuk mencari adanya penyakit diluar ‘hidung’.

0 comments:

Post a Comment

Pages

Powered By Blogger

Sample List

Powered by Blogger.

Buscar