Kreatif” hanyalah sebuah kata pendek dan sederhana. Namun, berkat pemikiran kreatif, kesuksesan besar, semisal kemajuan teknologi, industri, dan bidang lain, terjadi. Tidak berlebihan bila dikatakan, berpikir kreatif merupakan kunci keberhasilan. Lalu, bagaimana cara untuk bisa berpikir kreatif? Berikut ini cara yang bisa dicoba: - Berpikir, semua bisa dilakukan Yakinlah, sesuatu yang akan kita kerjakan mampu kita selesaikan. Artinya, harus optimis. Buang ungkapan bernada pesimis. Misal, ”Saya mungkin bisa mengerjakan”. Ganti dengan ungkapan penuh optimisme. Contoh, ”Saya pasti bisa mengerjakannya”, ”Bagi saya tidak ada kata menyerah!”. Pernyataan optimis melatih kita berani masuk ke persoalan. Pola pikir pun berkembang, karena dipaksa memeras otak untuk mewujudkan tekad itu. - Hilangkan cara berpikir konservatif Pola berpikir konservatif ditandai dengan kekhawatiran untuk menerima perubahan, meski perubahan itu menguntungkan. Karena ingin mempertahankan gaya konservatif, perubahan ditanggapi secara dingin, bahkan dipersepsikan sebagai ancaman. Karena merasa nyaman atau diuntungkan dengan cara konservatif, ketika dituntut untuk mengubah pola pikir, kita takut akan mengalami kerugian. Hendaknya disadari, cara berpikir konservatif memasung pemikiran kreatif karena pikiran dibekukan oleh sesuatu yang statis. Padahal dalam berpikir kreatif unsur statis semestinya dihilangkan. Mulailah berpikir dinamis, dengan terus mengolah pemikiran untuk menemukan pola pikir efektif. Ada tiga cara mengurangi atau menghilangkan pola berpikir konservatif. Pertama, terbuka terhadap masukan. Masukan adalah bahan mentah sangat berharga. Lalu, kita mengolahnya menjadi “barang jadi” lewat pemikiran kreatif. Jadi, jangan takut dengan ide, usulan, bahkan kritik. Karena semua itu merangsang kita berpikir kreatif. Kedua, mencoba pekerjaan atau hal di luar bidang kita. Untuk ”memperkaya” diri, pola pikir juga perlu menghadapi sesuatu yang berbeda dari biasanya. Ketiga, harus proaktif. Kita dituntut ”menjemput bola” dalam menghadapi sesuatu, dan bukan ”menunggu bola”. Bertindak proaktif berarti membuat diri bebas memilih tindakan, tentu berdasarkan perhitungan matang. Ini bisa terjadi kalau kita mempunyai kreativitas berpikir.

Read more

Seorang pemimpin dinilai bagaimana dia bersikap dan bertindak dalam kepemimpinannya. Salah satu yang terpenting adalah kemampuan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan dan membuat kebijakan, efektifitas sebuah kebijakan dan bagaimana dampak atas kebijakan tersebut. Sebuah keputusan lahir dari sebuah proses berpikir. Bermula dari cara pandang seseorang dalam menilai sesuatu yang kemudian berpengaruh terhadap cara berpikirnya. Cara berpikir yang dilandasi cara pandang tadi akan menjadi penentu, tepat atau tidaknya keputusan seorang pemimpin dalam mengambil kebijakan. Kebijakan seorang pemimpin seringkali berpengaruh terhadap banyak orang dan ruang lingkup serta waktu yang lebih luas. Kesalahan dalam mengambil sebuah keputusan dalam memilih sebuah kebijakan akan berujung pada kegagalan suatu program atau bahkan kehancuran sebuah negara dan bangsa. Bagaimana cara Muhammad saw berpikir? Sebagian besar dari kita pernah mendengar tentang kepemimpinan seorang Muhammad saw. Dalam masa 22 tahun beliau sanggup mengangkat derajat bangsa Arab dari bangsa jahiliah yang diliputi kebodohan dan keterbelakangan menjadi bangsa terkemuka dan berhasil memimpin banyak bangsa di dunia. Orang-orang yang berada di bawah kepemimpinannya merasakan kelembutan, kasih sayang dan penghormatan dari seorang pemimpin bernama Muhammad. Cara berpikir Muhammad saw yang lurus terlahir dari cara pandangnya yang juga lurus terhadap hidup dan kehidupan ini. Cara berpikir yang lurus tadi menghasilkan sebuah keputusan yang tepat sekaligus dapat diterima semua pihak. Inilah cara berpikir Muhammad saw tersebut : 1. Beliau menomorsatukan fungsi sebagai landasan dalam memilih orang atau sesuatu, bukan penampilan atau faktor-faktor luar lainnya Keempat sahabat yang dikenal sangat dekat dengan Beliau, yakni Abu Bakar Assidiq, Umar ibnu Khattab, Ustman ibnu Affan dan Ali ibnu Abi Tholib adalah gambaran jelas kemampuan Muhammad saw dalam melihat fungsi. Keempat sahabat tersebut memiliki fungsi sendiri-sendiri dalam era kepemimpinan Muhammad saw, yaitu : - Abu Bakar Assidiq yang bersifat percaya sepenuhnya kepada Muhammad saw, adalah sahabat utama. Ini bermakna kepercayaan dari orang lain adalah modal utama seorang pemimpin. - Umar ibnu Khattab bersifat kuat, berani dan tidak kenal takut dalam menegakkan kebenaran. Ini bermakna kekuasaan akan efektif apabila ditunjang oleh semangat pembelaan terhadap kebenaran dengan penuh keberanian dan ditunjang kekuatan yang memadai. - Ustman ibnu Affan adalah seorang pedagang kaya raya yang rela menafkahkan seluruh harta kekayaannya untuk perjuangan Muhammad saw. Faktor ketiga yang tidak kalah penting adalah pendanaan. Sebuah kepemimpinan akan lebih lancar apabila ditunjang kondisi ekonomi yang baik dan keuangan yang lancar. Dan juga dibutuhkan pengorbanan yang tulus dari pemimpinnya demi kepentingan orang banyak. - Ali ibnu Abi Thalib adalah seorang pemuda yang berani dan tegas, penuh ide kreatif, rela berkorban dan lebih suka bekerja dari pada bicara. Kepemimpinan akan menjadi semakin kuat karena ada regenerasi. Tidak ada pemimpin yang berkuasa selamanya, dia perlu menyiapkan penerus agar rencana-rencana yang belum terlaksana bisa dilanjutkan oleh generasi berikutnya. 2. Beliau mengutamakan segi kemanfaatan daripada kesia-siaan Tidak ada perkataan, perbuatan bahkan diamnya seorang Muhammad yang menjadi sia-sia dan tidak bermakna. Pilihan terhadap kurma, madu, susu kambing dan air putih sebagai makanan yang bermanfaat untuk tubuh adalah salah satu contohnya. Bagaimana sukanya Muhammad terhadap orang yang bekerja keras dan memberikan manfaat terhadap orang banyak dan kebencian beliau terhadap orang yang menyusahkan dan merugikan orang lain adalah contoh yang lain. 3. Beliau mendahulukan yang lebih mendesak daripada yang bisa ditunda Ketika ada yang bertanya kepadanya, mana yang harus dipilih apakah menyelamatkan seorang anak yang sedang menghadapi bahaya atau meneruskan shalat, maka beliau menyuruh untuk membatalkan shalat dan menyelamatkan anak yang sedang menghadapi bahaya. 4. Beliau lebih mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri Ketika datang wahyu untuk melakukan hijrah dari kota Makkah ke Madinah, Muhammad Saw baru berangkat ke Madinah setelah semua kaum Muslimin Makkah berangkat terlebih dulu. Padahal saat itu beliau terancam akan dibunuh, namun tetap mengutamakan keselamatan kaumnya yang lebih lemah. Ketika etnik Yahudi yang berada di dalam kekuasaan kaum Muslimin meminta perlindungan kepadanya dari gangguan orang Islam di Madinah, beliau sampai mengeluarkan pernyataan : Bahwa barang siapa yang mengganggu dan menyakiti orang-orang Yahudi yang meminta perlindungan kepadanya, maka sama dengan menyatakan perang kepada Allah dan Rasulnya. Padahal tindakan demikian bisa menjatuhkan kredibilitas Beliau di mata kelompok-kelompok etnik Arab yang sudah lama memusuhi etnik Yahudi. 5. Beliau memilih jalan yang tersukar untuk dirinya dan termudah untuk umatnya Apabila ada orang yang lebih memilih mempersulit diri sendiri dari pada mempersulit orang lain, maka dia adalah para Nabi dan Rasul. Begitu pun dengan Muhammad saw. Ketika orang lain disuruh mencari jalan yang termudah dalam beragama, maka Beliau memilih untuk mengurangi tidur, makan dan shalat sampai bengkak kakinya. Ketika dia menyampaikan perintah Allah Swt kepada umat untuk mengeluarkan zakat hartanya hanya sebesar 2,5 bagian saja dari harta mereka, dia bahkan menyerahkan seluruh hartanya untuk perjuangan dan tidak menyisakan untuknya dan keluarganya, kecuali rumah yang menempel di samping mesjid, satu dua potong pakaian dan beberapa butir kurma atau sepotong roti kering untuk sarapan. Sampai-sampai tidurnya hanya di atas pelepah korma. Seperti pernah dia bertanya kepada Aisyah ra. Istrinya apakah hari itu ada sepotong roti kering atau sebiji korma untuk dimakan. Ketika istrinya berkata bahwa tidak ada semua itu, maka Muhammad Saw mengambil batu dan mengganjalkannya ke perut untuk menahan lapar. 6. Beliau lebih mendahulukan tujuan akhirat daripada maksud duniawi Para Nabi dan Rasul adalah orang-orang terpilih sekaligus contoh teladan bagi kita. Muhammad Saw menunjukkan bahwa jalan akhirat itu lebih utama daripada kenikmatan dunia dengan seluruh isinya ini. Karena pandangannya yang selalu melihat akhirat sebagai tujuan, maka tidak ada yang sanggup menggoyahkan keyakinannya untuk menegakkan kebenaran. “Seandainya kalian letakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, maka aku tidak akan berhenti dalam menyampaikan risalah ini.” Demikian Muhammad Saw berkata kepada para pemimpin Quraisy yang mencoba menyuap Muhammad Saw dengan harta benda, menjanjikan kedudukan tertinggi di kalangan suku-suku Arab dan juga menyediakan wanita-wanita cantik asalkan Muhammad Saw mau menghentikan dakwahnya di kalangan mereka. Apakah kita dan pemimpin-pemimpin kita sudah berpikir seperti itu?

Read more

system thinking

Written by fatma sw 0 comments Posted in: , , ,

System Thinking Berpikir Sistem

When you have problem, what do you do? How do you think? Are you trying to cut the problem into smaller pieces then solve each pieces? For example: if you have a melon, then four people want it, each people have their own needs, one may need bigger part than the others, others may just want average part or smaller part. Will you ask one of them, cut it, then ask the others? If so, one will get the rest, that may not meet his/her needs. Ketika mempunyai masalah, apa yang akan kamu lakukan? Bagaimana menurut kamu? Apakah kamu akan memotong masalah itu menjadi bagian-bagian kecil kemudian memecahkan setiap bagian? Contoh: kalau kamu punya sebuah melon, setiap orang punya kebutuhan masing-masing. Akankah kamu bertanya pada orang pertama berapa banyak yang dibutuhkan, memotongnya, lalu bertanya kepada yang lain? Jika begitu, seseorang akan mendapat sisanya dan sisa itu mungkin tidak mencukupi kebutuhannya (dia mendapat bagian yang tidak adil). Cara berpikir mempengaruhi tindakan manusia sehari-hari. Russell L. Ackoff, seorang filsuf, berpendapat bahwa ada dua ide utama yang mendasari cara berpikir ilmiah tradisional. How we think influences human's behaviour everyday. Russell L. Ackoff, a philosopher, thinks that traditionally scientific system thinkings are based on two main ideas. Ide pertama didasarkan pada pemahaman bahwa semua fenomena dapat diterangkan dengan menggunakan hubungan sebab-akibat yang menyatakan bahwa setiap hal mempunyai penyebab jika penyebab tersebut perlu dan cukup. Cara berpikir ini tidaklah memadai sebab seringkali mustahil bagi kita untuk dapat menemukan hubungan sebab-akibat satu demi satu antar komponen dalam sistem. First idea is based on understanding about every phenomenon can be explained with cause-effect corelation which says that every thing has a cause if the cause is necessary and sufficient. This system thinking is not enough, because it's often impossible for us to find the cause-effect corelation for every component in the system. Ide kedua disebut reduksionis yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang ada di dunia (serta setiap pengalaman tentang dunia) dapat direduksi, didekomposisi, didisasembli, atau dibagi-bagi sehingga diperoleh bagian yang tak dapat lagi dibagi-bagi. Penyelesaian masalah dari setiap bagian ini dianggap dapat menyelesaikan keseluruhan masalah. Second idea called reductionist which stated that everything in this world (and every experience about the world) can be reduced, decomposed, disassemblied or divided until it becomes parts that can't be divided anymore. The problem solution for every part is assumed to be able to solve the whole problem. Coba kita lihat contoh cara berpikir ilmiah reduksionis secara agak ekstrim: Let's see some examples which are rather extreme: 1. Seorang ayah mengidap penyakit diabetes dan lever (hati). Untuk memecahkan masalah ini, sang anak membagi masalah ini ke dalam dua bagian, yaitu sakit diabetes dan sakit lever. Suatu hari sang anak membawa sang ayah ke dokter ahli penyakit diabetes untuk mengatasi masalah pertama. Keesokan harinya ke dokter ahli penyakit lever untuk mengatasi masalah kedua. Kedua dokter tentu memberi obat yang berbeda, dokter ahli diabetes memberi obat untuk menurunkan kadar gula dalam darah sedangkan dokter ahli lever memberi obat untuk menaikkan kadar gula agar lever dapat berfungsi kembali. Pada masalah ini, kesalahan ada pada semua pihak, mengapa baik anak maupun orangtuanya tidak memberitahu tiap dokter bahwa ayahnya mempunyai penyakit lain dan mengapa sang dokter tidak menanyakan obat apa yang sedang dikonsumsi oleh sang ayah. Mungkin itulah akibat cara berpikir reduksionis. 1. A father has problems with diabetes and liver. To solve this problem, his son divide this problem into two parts, which is diabetes and liver. One day, his son took him to a doctor to cure his diabetes to solve the first part (the first problem). Another day, his son took him to another doctor to cure his liver to solve the second part (the second problem). Both doctors surely gave different presriptions. The diabetes doctor gave him medicines to lower glucose level in his blood, another doctor gave him other medicines to increase glucose level in his blood so his liver can work again. In this problem, mistakes was done by all parties, why both the son and the father did not tell the doctors about the father's whole problem and why the doctor did not ask what medicines is being consumed by the father. Maybe that's the result of reductionist system thinking. 2. Ketika kita mengerjakan soal ujian esai, mungkin setiap soalnya terdiri dari beberapa pertanyaan, lebih baik jika kita membaca semua pertanyaan yang berkaitan dengan soal tersebut terlebih dulu sebelum kita mengerjakannya, karena seringkali ketika kita mengerjakan soal tersebut satu per satu, ketika kita melangkah ke soal berikutnya mungkin kita baru benar-benar mengerti apa yang diminta penguji / pembuat soal. 2. When we do an essay test, a problem may not consist only one question, there may be some questions, it's better if we read the all questions that are related to the question first then answer the questions, because it often happens when we answer the question one by one, when we do the next question, that time we may just really understand what the examiners want. 3. Ini adalah contoh yang lebih umum, ketika kita menterjemahkan kalimat antar bahasa, jika kita artikan kata-katanya satu per satu tanpa melihat konteks kalimatnya, kemudian menyatukannya, hasil terjemahannya bukan tidak mungkin jadi aneh. contoh: Inggris - Indonesia : My grandfather are going to dance with her grandmother in a ballroom. Milik saya (My) besar ayah (grandfather) adalah (are) going (pergi) ke (to) dansa (dance) dalam (in) a (sebuah) bola ruang (ballroom). 3. This is a more common example, when we translate sentences from one language to another, if we translate the word one by one without seeing the sentence context, then assembling it, the result is not impossibly becoming weird. 4. Sepasang suami-istri hidup di negara dengan empat musim. Suatu ketika, musim dingin tiba. Kemajuan teknologi telah mendukung terciptanya selimut pemanas yang bisa diatur suhunya. Pasutri (pasangan suami istri) tersebut pun membeli satu selimut tersebut untuk mereka berdua. Selimut ini memang didisain untuk pasangan suami istri. Keunggulan selimut listrik ini, temperatur suhu selimut bagian kanan dan kiri bisa diatur oleh masing-masing penggunanya (jadi suhu selimut sebelah kanan mungkin berbeda dengan suhu selimut sebelah kiri). Suatu saat Sang suami tidur bersama istrinya. Di malam hari, sang suami merasa agak kedinginan, lalu dia berpikir, "Ah, pasti istri saya kedinginan.", karena cintanya pada sang istri, dia pun menaikkan suhu selimut istrinya. Tak lama kemudian, sang suami pun tertidur. Istri sang suami merasa agak kepanasan, dia pun berpikir, "Ah, suami saya pasti kepanasan." Karena cintanya pada sang suami, sang istri pun menurunkan suhu selimut suaminya. Akhirnya... mungkin saja sang istri mati kepanasan, sedangkan sang suami mati kedinginan. 4. I watched a movie about an otaku. He loves a girl. But one day, his friends ask him to see an exebition called "Comixet". He told the girl that he has to work but actually he came to see the exebition, having fun with his friends in his otaku dress. But, suddenly he met the girl, the girl saw him in his otaku dress then she told him not to meet her again. He think it is his fault that he is an otaku. He throw away all his toys; gundams, models, comics, etc. Then he told the girl that he has left his otaku behaviour, but the girl still can't forgive him. Actually, he is an otaku, that is not a problem, the main problem is his small lie. How the story continues... watch "Densha Otoko"! Nah, itulah mengapa sistem berpikir seperti itu dianggap kuno. Jaman sekarang ini, kedua ide tersebut mungkin tidak tepat lagi untuk diterapkan karena banyak masalah tidak dapat dipecahkan dengan kedua ide tersebut, ide yang tepat adalah dengan cara berpikir sistem, jadi kita memikirkan penyelesaian untuk keseluruhan masalah sekaligus, bukan per bagiannya. So, that's why that kind of system thinking is considered left behind. In the present times, when we have a problem, we should not think like our ancestor did, because many problems may not be possible to be solved by those two, the better idea is thinking with "system thinking", so we think to get a solution for the whole problem, not by its parts.

Read more

8 tipe kepribadian manusia

Written by fatma sw 0 comments Posted in: ,

Berdasarkan teori Jung dari jurnalnya “Psychological Types”, terdapat perbedaan yang mendasar dalam tipe kepribadian. Berikut merupakan beberapa tipe kepribadian dari teori Jung tersebut. Ekstrovert VS Introvert Seseorang dapat menjadi ekstrovert atau introvert, tergantung dengan arah aktivitas mereka. Extrovert adalah orang yang berpikir mengenai hal-hal secara objektif dan luas, sedangkan Introvert lebih berpikir ke arah subjektif atau dirinya sendiri. Perbedaan kedua kepribadian tersebut seperti di bawah ini : Ekstrovert * Tertarik dengan apa yang terjadi di sekitar mereka * Terbuka dan seringkali banyak bicara * Membandingkan pendapat mereka dengan pendapat orang lain * Seperti aksi dan inisiatif * Mudah mendapat teman atau beradaptasi dalam grup baru * Mengatakan apa yang mereka pikirkan * Tertarik dengan orang-orang baru * Mudah menolak bersahabat dengan orang-orang yang tidak diinginkannya Introvert * Tertarik dengan pikiran dan perasaannya sendiri * Memerlukan teritori mereka sendiri * Tampil dengan muka pendiam dan tampak penuh pemikiran * Biasanya tidak mempunyai banyak teman * Sulit membuat hubungan baru * Menyukai konsentrasi dan kesunyian * Tidak suka denga kunjungan yang tidak diharapkan dan tidak suka mengunjungi orang lain * Bekerja dengan baik sendirian Logika VS Intuisi Berpikir secara logika adalah kemampuan mengambil informasi berdasarkan kualitas fisik dan pengaruhnya terhadap informasi lainnya. Intuisi atau suara hati merupakan kemampuan untuk mengambil informasi berdasarkan potensi tersembunyi dan kemungkinan eksistensinya. Perbedaan umum keduanya sebagai berikut : Tipe Penuh Logika * Melihat semua orang dan memikirkan semua hal * Merasa hanya hidup di sini dan hari ini * Cepat beradaptasi dengan berbagai situasi * Senang dengan sensasi fisik * Senang dengan masalah practical dan aktif * Realistis dan percaya diri Tipe Intuisi * Mengarah ke masa lalu atau masa depan * Khawatir mengenai masa depan lebih dari yang sekarang * Tertarik dengan semua hal baru dan tidak biasa * Tidak suka rutinitas * Lebih atraktif dalam teori daripada praktek * Sering ragu-ragu Berpikir VS Merasakan Berpikir merupakan kemampuan untuk mengambil informasi berdasarkan sturktur dan fungsinya. Sedangkan merasakan adalah kemampuan untuk mengambil informasi berdasarkan kondisi penuh semangat. Perbedaan umum dari keduanya adalah : Tipe Pemikir * Tertarik dengan system, struktur, dan pola * Mengekspos apapun dalam analisi logis * Relatif dingin dan tidak emosional * Mengevaluasi hal dengan intelektualitas dan antara benar atau salah * Memiliki kesulitan untuk mengungkapkan perasaan * Tidak suka berargumen secara terbuka atau memulai perselisihan Tipe Perasa * Tertarik dengan orang dan perasaan mereka * Mudah mengungkapkan mood-nya kepada orang lain * Menaruh perhatian besar terhadap cinta dan keinginannya yang besar * Mengavaluasi hal dengan penuh etika dan antara baik atau buruk * Mudah tersentuh atau menggunakan manipulasi emosional * Ramah dan sering memberikan pujian untuk orang-orang yang menyenangkan Pasrah VS Penuntut Tipe Pasrah termotivasi dalam aktivitas dari perubahan suatu situasi. Tipe penuntut termotivasi ke dalam aktivitas hasil keputusan mereka dari perubahan situasi. Perbedaan umum keduanya adalah : Tipe Pasrah * Bergerak secara impulsive mengikuti situasi * Dapat memulai banyak hal dalam sekali waktu, namun tanpa penyelesaiannya * Lebih memilih kemerdekaan daripada memenuhi kewajiban * Selalu ingin tahu dan suka hal baru * Bekerja produktif tergantung mood * Sering bertindak tanpa persiapan Tipe Penuntut * Tidak suka meninggalkan pertanyaan tanpa jawaban * Bekerja keras dan selalu menyelesaikannya dengan baik * Tidak suka mengubah apa yang sudah menjadi keputusannya * Relatif stabil dalam bekerja * Mengikuti aturan dan disiplin sumber: beritanet.com

Read more

kepribadian manusia

Written by fatma sw 0 comments Posted in: ,

Kepribadian yang bagaimana dapat merubah diri kita pada kondisi dan keadaan tertentu, menurut ilmu psykologi ada 3 tipe kepribadian manusia yaitu introvert, ekstrovert dan ambivert. Berdasarkan teori Jung dari jurnalnya “Psychological Types”, terdapat perbedaan yang mendasar dalam tipe kepribadian. Berikut merupakan beberapa tipe kepribadian dari teori Jung tersebut. Seseorang dapat menjadi ekstrovert atau introvert, tergantung dengan arah aktivitas mereka. Extrovert adalah orang yang berpikir mengenai hal-hal secara objektif dan luas, sedangkan Introvert lebih berpikir ke arah subjektif atau dirinya sendiri. Perbedaan kedua kepribadian tersebut seperti di bawah ini : A. Ekstrovert. •Tertarik dengan apa yang terjadi di sekitar mereka •Terbuka dan seringkali banyak bicara •Membandingkan pendapat mereka dengan pendapat orang lain •Seperti aksi dan inisiatif •Mudah mendapat teman atau beradaptasi dalam grup baru •Mengatakan apa yang mereka pikirkan •Tertarik dengan orang-orang baru •Mudah menolak bersahabat dengan orang-orang yang tidak diinginkannya B. Introvert. •Tertarik dengan pikiran dan perasaannya sendiri •Memerlukan teritori mereka sendiri •Tampil dengan muka pendiam dan tampak penuh pemikiran •Biasanya tidak mempunyai banyak teman •Sulit membuat hubungan baru •Menyukai konsentrasi dan kesunyian •Tidak suka denga kunjungan yang tidak diharapkan dan tidak suka mengunjungi orang lain •Bekerja dengan baik sendirian C.Ambivert. Selain dua karakter yang disebutkan di atas, juga ada karakter lain dalam pembedaan psikologi. Ambivert, adalah tipe karakter yang memiliki keseimbangan psikologi antara introvert dan extrovert. tipe ambivert seperti karakter extrovert, suka bersosialisasi dan berkumpul dengan banyak orang dan membicarakan banyak hal. di sisi lain mereka juga suka menyendiri dan menjauh dari lingkungan, seperti tipe introvert. Biasanya tipe ini yang menjadi penghubung antara tipe extrovert dan introvert. dalam hal profesi, karakter ambivert lebih cocok sebagai seorang psikolog. Karakter introvert bukan berarti karakter dengan pemikiran tertutup, memang itu disebabkan karena tipe introvert terlihat kurang expresif di dunia luar. sebagian dari para inrovert menyukai pembicaraan yang bersifat diskusi atau bahasan-bahasan yang dapat memicu pengembangan dalam pikirannya. dalam situasi seperti ini bisa saja seorang introvert bersikap lebih aktif dan expresif dibanding extrovert. Di dunia luar mungkin para extrovert akan lebih bisa menguasai panggung dibanding para introvert, dengan karakternya yang mudah bersosialisasi mereka dapat menjadi seorang pemimpin yang baik, pengajar yang menyenangkan, dan kegiatan komunikatif lainnnya. Sedangkan karakter introvert lebih cocok dengan kegiatan yang bersifat individual seperti melukis, menulis buku, bermusik, program komputer, dan semacamnya.

Read more

KOLERIS pada umumnya mempunyai: KEKUATAN: * Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif * Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan * Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target * Bebas dan mandiri * Berani menghadapi tantangan dan masalah * "Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini". * Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat * Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas * Membuat dan menentukan tujuan * Terdorong oleh tantangan dan tantangan * Tidak begitu perlu teman * Mau memimpin dan mengorganisasi * Biasanya benar dan punya visi ke depan * Unggul dalam keadaan darurat KELEMAHAN: * Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis) * Senang memerintah * Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai * Menyukai kontroversi dan pertengkaran * Terlalu kaku dan kuat/ keras * Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik * Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci * Sering membuat keputusan tergesa-gesa * Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain * Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan * Workaholics (kerja adalah "tuhan"-nya) * Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf * Mungkin selalu benar tetapi tidak populer kalau MELANKOLIS: KEKUATAN: * Analitis, mendalam, dan penuh pikiran * Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal * Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis) * Sensitif * Mau mengorbankan diri dan idealis * Standar tinggi dan perfeksionis * Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi) * Hemat * Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif) * Kalau sudah mulai, dituntaskan. * Berteman dengan hati-hati. * Puas di belakang layar, menghindari perhatian. * Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi * Sangat memperhatikan orang lain KELEMAHAN: * Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan) * Mengingat yang negatif & pendendam * Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah * Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan * Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah * Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan (if..if..if..) * Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan * Hidup berdasarkan definisi * Sulit bersosialisasi * Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya * Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang) * Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian) * Memerlukan persetujuan kalau PLEGMATIS: KEKUATAN: * Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh * Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik * Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana * Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi) * Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi * Penengah masalah yg baik * Cenderung berusaha menemukan cara termudah * Baik di bawah tekanan * Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan * Rasa humor yg tajam * Senang melihat dan mengawasi * Berbelaskasihan dan peduli * Mudah diajak rukun dan damai KELEMAHAN: * Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru * Takut dan khawatir * Menghindari konflik dan tanggung jawab * Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar) * Terlalu pemalu dan pendiam * Humor kering dan mengejek (Sarkatis) * Kurang berorientasi pada tujuan * Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri * Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat * Tidak senang didesak-desak * Menunda-nunda / menggantungkan masalah. kalau SANGUINIS: KEKUATAN: * Suka bicara * Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif * Antusias dan ekspresif * Ceria dan penuh rasa ingin tahu * Hidup di masa sekarang * Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan) * Berhati tulus dan kekanak-kanakan * Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara) * Umumnya hebat di permukaan * Mudah berteman dan menyukai orang lain * Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian * Menyenangkan dan dicemburui orang lain * Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam) * Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan * Menyukai hal-hal yang spontan KELEMAHAN: * Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras) * Membesar-besarkan suatu hal / kejadian * Susah untuk diam * Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka nge-Gank) * Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele * RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek) * Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias) * Mudah berubah-ubah * Susah datang tepat waktu jam kantor * Prioritas kegiatan kacau * Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas * Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya * Egoistis * Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama * Konsentrasi ke "How to spend money" daripada "How to earn/save money". dari: sahabatjiwa.multiply.com

Read more

tipe kepribadian manusia

Written by fatma sw 0 comments Posted in: ,

Kepribadian manusia selalu menjadi tema yang menarik untuk dicari tahu, apalagi kepribadian kita sendiri. Rasa ingin tahu tersebutlah yang lantas membuat banyak orang pergi ke psikolog untuk menjalani tes-tes kepribadian. Semua ini dilakukan demi mengetahui “seperti apa sesungguhnya diri kita ini?” Enneagram Selain dengan mengikuti tes-tes psikologi, ada satu metode yang bisa digunakan untuk mengetahui kepribadian yaitu menggunakan enneagram. Enneagram diartikan sebagai “sebuah gambar bertitik sembilan”. Metode ini dikabarkan telah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan diajarkan secara lisan dalam suatu kelompok sufi di Timur Tengah, hingga akhirnya mulai berkembang di Amerika Serikat sekitar tahun 1960-an. Kepribadian manusia dalam sistem enneagram, terbagi menjadi 9 tipe. Renee Baron dan Elizabeth Wagele, lewat buku yang berjudul enneagram, berusaha untuk menjelaskan kesembilan tipe tersebut agar lebih mudah dimengerti. Sembilan Tipe Kepribadian Manusia Kesembilan tipe kepribadian tersebut adalah : Tipe 1 perfeksionis Orang dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan benar, memperbaiki diri sendiri dan orang lain dan menghindari marah. Tipe 2 penolong Tipe kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai, mengekspresikan perasaan positif pada orang lain, dan menghindari kesan membutuhkan. Tipe 3 pengejar prestasi Para pengejar prestasi termotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi orang yang produktif, meraih kesuksesan, dan terhindar dari kegagalan. Tipe 4 romantis Orang tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk memahami perasaan diri sendiri serta dipahami orang lain, menemukan makna hidup, dan menghindari citra diri yang biasa-biasa saja. Tipe 5 pengamat Orang tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui segala sesuatu dan alam semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan menjaga jarak, serta menghindari kesan bodoh atau tidak memiliki jawaban. Tipe 6 pencemas Orang tipe 6 termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan, merasa diperhatikan, dan terhindar dari kesan pemberontak. Tipe 7 petualang Tipe 7 termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa bahagia serta merencanakan hal-hal menyenangkan, memberi sumbangsih pada dunia, dan terhindar dari derita dan dukacita. Tipe 8 pejuang Tipe pejuang termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat mengandalkan diri sendiri, kuat, memberi pengaruh pada dunia, dan terhindar dari kesan lemah. Tipe 9 pendamai Para pendamai dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga kedamaian, menyatu dengan orang lain dan menghindari konflik. Panah dan Sayap

panah dan sayap dalam enneagram Setiap tipe pada enneagram berhubungan langsung dengan 2 tipe lainnya yang disebut sebagai panah. Tipe 1 berhubungan dengan tipe 7 dan 4, tipe 2 dengan tipe 8 dan 4, dst (lihat gambar). Dinamika hubungan antar tipe ini terjadi sebagai berikut : jika dalam keadaan rileks tipe 1 akan mengambil karakter positif dari tipe 7, dan jika dalam keadaan tertekan akan mengambil karakter negatif dari panah sebaliknya, yaitu tipe 4. Sebagai contoh, tipe 1 yang mengambil sisi positif tipe 7 tidak akan terlalu mengkritik diri serta lebih menerima diri, lebih antusias dan optimis, bertindak lebih alami dan spontan. Sedangkan jika sedang tertekan akan mengarahkan kemarahan ke dalam diri sendiri lalu menjadi depresi, hilang kepercayaan diri, dan menginginkan apa yang tidak mereka miliki. Contoh lain, tipe 2 yang sedang rileks, akan mengambil karakter positif dari tipe 4, dan jika sedang tertekan akan mengambil karakter tipe 8. Dan begitu seterusnya dinamika hubungan pada tipe-tipe lainnya. Selain panah, kepribadian kita dapat tercampur atau terpengaruhi oleh tipe di kanan dan kiri kita. Tipe di kanan dan kiri kita ini disebut dengan sayap. Contohnya, tipe 1 dengan sayap 2 yang lebih kuat, cenderung hangat, lebih suka menolong, mengkritik dan menguasai. Sedangkan tipe 1 dengan sayap 9 lebih kuat, cenderung lebih tenang, lebih santai, objektif dan menjaga jarak. Tipe-tipe Enneagram dan Myers-Briggs Type Indicator Bagian akhir buku Enneagram ini berisi penjelasan tentang tipe-tipe kepribadian yang sudah diakui, yaitu Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) dan kecocokannya dengan tipe-tipe dalam enneagram. MBTI sendiri adalah suatu inventori kepribadian yang berlandaskan pemikiran dari Carl Gustav Jung, seorang psikiater asal Swiss. Inventori ini mengukur kecenderungan individu berdasarkan empat skala : e Terakhir, terdapat tabel hubungan antara sistem dalam enneagram dan MBTI.

Read more
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Sunday, September 18, 2011

5 Cara Melatih Berpikir Kreatif

Kreatif” hanyalah sebuah kata pendek dan sederhana. Namun, berkat pemikiran kreatif, kesuksesan besar, semisal kemajuan teknologi, industri, dan bidang lain, terjadi. Tidak berlebihan bila dikatakan, berpikir kreatif merupakan kunci keberhasilan. Lalu, bagaimana cara untuk bisa berpikir kreatif? Berikut ini cara yang bisa dicoba: - Berpikir, semua bisa dilakukan Yakinlah, sesuatu yang akan kita kerjakan mampu kita selesaikan. Artinya, harus optimis. Buang ungkapan bernada pesimis. Misal, ”Saya mungkin bisa mengerjakan”. Ganti dengan ungkapan penuh optimisme. Contoh, ”Saya pasti bisa mengerjakannya”, ”Bagi saya tidak ada kata menyerah!”. Pernyataan optimis melatih kita berani masuk ke persoalan. Pola pikir pun berkembang, karena dipaksa memeras otak untuk mewujudkan tekad itu. - Hilangkan cara berpikir konservatif Pola berpikir konservatif ditandai dengan kekhawatiran untuk menerima perubahan, meski perubahan itu menguntungkan. Karena ingin mempertahankan gaya konservatif, perubahan ditanggapi secara dingin, bahkan dipersepsikan sebagai ancaman. Karena merasa nyaman atau diuntungkan dengan cara konservatif, ketika dituntut untuk mengubah pola pikir, kita takut akan mengalami kerugian. Hendaknya disadari, cara berpikir konservatif memasung pemikiran kreatif karena pikiran dibekukan oleh sesuatu yang statis. Padahal dalam berpikir kreatif unsur statis semestinya dihilangkan. Mulailah berpikir dinamis, dengan terus mengolah pemikiran untuk menemukan pola pikir efektif. Ada tiga cara mengurangi atau menghilangkan pola berpikir konservatif. Pertama, terbuka terhadap masukan. Masukan adalah bahan mentah sangat berharga. Lalu, kita mengolahnya menjadi “barang jadi” lewat pemikiran kreatif. Jadi, jangan takut dengan ide, usulan, bahkan kritik. Karena semua itu merangsang kita berpikir kreatif. Kedua, mencoba pekerjaan atau hal di luar bidang kita. Untuk ”memperkaya” diri, pola pikir juga perlu menghadapi sesuatu yang berbeda dari biasanya. Ketiga, harus proaktif. Kita dituntut ”menjemput bola” dalam menghadapi sesuatu, dan bukan ”menunggu bola”. Bertindak proaktif berarti membuat diri bebas memilih tindakan, tentu berdasarkan perhitungan matang. Ini bisa terjadi kalau kita mempunyai kreativitas berpikir.

cara berpikir nabi Muhammad

Seorang pemimpin dinilai bagaimana dia bersikap dan bertindak dalam kepemimpinannya. Salah satu yang terpenting adalah kemampuan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan dan membuat kebijakan, efektifitas sebuah kebijakan dan bagaimana dampak atas kebijakan tersebut. Sebuah keputusan lahir dari sebuah proses berpikir. Bermula dari cara pandang seseorang dalam menilai sesuatu yang kemudian berpengaruh terhadap cara berpikirnya. Cara berpikir yang dilandasi cara pandang tadi akan menjadi penentu, tepat atau tidaknya keputusan seorang pemimpin dalam mengambil kebijakan. Kebijakan seorang pemimpin seringkali berpengaruh terhadap banyak orang dan ruang lingkup serta waktu yang lebih luas. Kesalahan dalam mengambil sebuah keputusan dalam memilih sebuah kebijakan akan berujung pada kegagalan suatu program atau bahkan kehancuran sebuah negara dan bangsa. Bagaimana cara Muhammad saw berpikir? Sebagian besar dari kita pernah mendengar tentang kepemimpinan seorang Muhammad saw. Dalam masa 22 tahun beliau sanggup mengangkat derajat bangsa Arab dari bangsa jahiliah yang diliputi kebodohan dan keterbelakangan menjadi bangsa terkemuka dan berhasil memimpin banyak bangsa di dunia. Orang-orang yang berada di bawah kepemimpinannya merasakan kelembutan, kasih sayang dan penghormatan dari seorang pemimpin bernama Muhammad. Cara berpikir Muhammad saw yang lurus terlahir dari cara pandangnya yang juga lurus terhadap hidup dan kehidupan ini. Cara berpikir yang lurus tadi menghasilkan sebuah keputusan yang tepat sekaligus dapat diterima semua pihak. Inilah cara berpikir Muhammad saw tersebut : 1. Beliau menomorsatukan fungsi sebagai landasan dalam memilih orang atau sesuatu, bukan penampilan atau faktor-faktor luar lainnya Keempat sahabat yang dikenal sangat dekat dengan Beliau, yakni Abu Bakar Assidiq, Umar ibnu Khattab, Ustman ibnu Affan dan Ali ibnu Abi Tholib adalah gambaran jelas kemampuan Muhammad saw dalam melihat fungsi. Keempat sahabat tersebut memiliki fungsi sendiri-sendiri dalam era kepemimpinan Muhammad saw, yaitu : - Abu Bakar Assidiq yang bersifat percaya sepenuhnya kepada Muhammad saw, adalah sahabat utama. Ini bermakna kepercayaan dari orang lain adalah modal utama seorang pemimpin. - Umar ibnu Khattab bersifat kuat, berani dan tidak kenal takut dalam menegakkan kebenaran. Ini bermakna kekuasaan akan efektif apabila ditunjang oleh semangat pembelaan terhadap kebenaran dengan penuh keberanian dan ditunjang kekuatan yang memadai. - Ustman ibnu Affan adalah seorang pedagang kaya raya yang rela menafkahkan seluruh harta kekayaannya untuk perjuangan Muhammad saw. Faktor ketiga yang tidak kalah penting adalah pendanaan. Sebuah kepemimpinan akan lebih lancar apabila ditunjang kondisi ekonomi yang baik dan keuangan yang lancar. Dan juga dibutuhkan pengorbanan yang tulus dari pemimpinnya demi kepentingan orang banyak. - Ali ibnu Abi Thalib adalah seorang pemuda yang berani dan tegas, penuh ide kreatif, rela berkorban dan lebih suka bekerja dari pada bicara. Kepemimpinan akan menjadi semakin kuat karena ada regenerasi. Tidak ada pemimpin yang berkuasa selamanya, dia perlu menyiapkan penerus agar rencana-rencana yang belum terlaksana bisa dilanjutkan oleh generasi berikutnya. 2. Beliau mengutamakan segi kemanfaatan daripada kesia-siaan Tidak ada perkataan, perbuatan bahkan diamnya seorang Muhammad yang menjadi sia-sia dan tidak bermakna. Pilihan terhadap kurma, madu, susu kambing dan air putih sebagai makanan yang bermanfaat untuk tubuh adalah salah satu contohnya. Bagaimana sukanya Muhammad terhadap orang yang bekerja keras dan memberikan manfaat terhadap orang banyak dan kebencian beliau terhadap orang yang menyusahkan dan merugikan orang lain adalah contoh yang lain. 3. Beliau mendahulukan yang lebih mendesak daripada yang bisa ditunda Ketika ada yang bertanya kepadanya, mana yang harus dipilih apakah menyelamatkan seorang anak yang sedang menghadapi bahaya atau meneruskan shalat, maka beliau menyuruh untuk membatalkan shalat dan menyelamatkan anak yang sedang menghadapi bahaya. 4. Beliau lebih mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri Ketika datang wahyu untuk melakukan hijrah dari kota Makkah ke Madinah, Muhammad Saw baru berangkat ke Madinah setelah semua kaum Muslimin Makkah berangkat terlebih dulu. Padahal saat itu beliau terancam akan dibunuh, namun tetap mengutamakan keselamatan kaumnya yang lebih lemah. Ketika etnik Yahudi yang berada di dalam kekuasaan kaum Muslimin meminta perlindungan kepadanya dari gangguan orang Islam di Madinah, beliau sampai mengeluarkan pernyataan : Bahwa barang siapa yang mengganggu dan menyakiti orang-orang Yahudi yang meminta perlindungan kepadanya, maka sama dengan menyatakan perang kepada Allah dan Rasulnya. Padahal tindakan demikian bisa menjatuhkan kredibilitas Beliau di mata kelompok-kelompok etnik Arab yang sudah lama memusuhi etnik Yahudi. 5. Beliau memilih jalan yang tersukar untuk dirinya dan termudah untuk umatnya Apabila ada orang yang lebih memilih mempersulit diri sendiri dari pada mempersulit orang lain, maka dia adalah para Nabi dan Rasul. Begitu pun dengan Muhammad saw. Ketika orang lain disuruh mencari jalan yang termudah dalam beragama, maka Beliau memilih untuk mengurangi tidur, makan dan shalat sampai bengkak kakinya. Ketika dia menyampaikan perintah Allah Swt kepada umat untuk mengeluarkan zakat hartanya hanya sebesar 2,5 bagian saja dari harta mereka, dia bahkan menyerahkan seluruh hartanya untuk perjuangan dan tidak menyisakan untuknya dan keluarganya, kecuali rumah yang menempel di samping mesjid, satu dua potong pakaian dan beberapa butir kurma atau sepotong roti kering untuk sarapan. Sampai-sampai tidurnya hanya di atas pelepah korma. Seperti pernah dia bertanya kepada Aisyah ra. Istrinya apakah hari itu ada sepotong roti kering atau sebiji korma untuk dimakan. Ketika istrinya berkata bahwa tidak ada semua itu, maka Muhammad Saw mengambil batu dan mengganjalkannya ke perut untuk menahan lapar. 6. Beliau lebih mendahulukan tujuan akhirat daripada maksud duniawi Para Nabi dan Rasul adalah orang-orang terpilih sekaligus contoh teladan bagi kita. Muhammad Saw menunjukkan bahwa jalan akhirat itu lebih utama daripada kenikmatan dunia dengan seluruh isinya ini. Karena pandangannya yang selalu melihat akhirat sebagai tujuan, maka tidak ada yang sanggup menggoyahkan keyakinannya untuk menegakkan kebenaran. “Seandainya kalian letakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, maka aku tidak akan berhenti dalam menyampaikan risalah ini.” Demikian Muhammad Saw berkata kepada para pemimpin Quraisy yang mencoba menyuap Muhammad Saw dengan harta benda, menjanjikan kedudukan tertinggi di kalangan suku-suku Arab dan juga menyediakan wanita-wanita cantik asalkan Muhammad Saw mau menghentikan dakwahnya di kalangan mereka. Apakah kita dan pemimpin-pemimpin kita sudah berpikir seperti itu?

system thinking

System Thinking Berpikir Sistem
When you have problem, what do you do? How do you think? Are you trying to cut the problem into smaller pieces then solve each pieces? For example: if you have a melon, then four people want it, each people have their own needs, one may need bigger part than the others, others may just want average part or smaller part. Will you ask one of them, cut it, then ask the others? If so, one will get the rest, that may not meet his/her needs. Ketika mempunyai masalah, apa yang akan kamu lakukan? Bagaimana menurut kamu? Apakah kamu akan memotong masalah itu menjadi bagian-bagian kecil kemudian memecahkan setiap bagian? Contoh: kalau kamu punya sebuah melon, setiap orang punya kebutuhan masing-masing. Akankah kamu bertanya pada orang pertama berapa banyak yang dibutuhkan, memotongnya, lalu bertanya kepada yang lain? Jika begitu, seseorang akan mendapat sisanya dan sisa itu mungkin tidak mencukupi kebutuhannya (dia mendapat bagian yang tidak adil). Cara berpikir mempengaruhi tindakan manusia sehari-hari. Russell L. Ackoff, seorang filsuf, berpendapat bahwa ada dua ide utama yang mendasari cara berpikir ilmiah tradisional. How we think influences human's behaviour everyday. Russell L. Ackoff, a philosopher, thinks that traditionally scientific system thinkings are based on two main ideas. Ide pertama didasarkan pada pemahaman bahwa semua fenomena dapat diterangkan dengan menggunakan hubungan sebab-akibat yang menyatakan bahwa setiap hal mempunyai penyebab jika penyebab tersebut perlu dan cukup. Cara berpikir ini tidaklah memadai sebab seringkali mustahil bagi kita untuk dapat menemukan hubungan sebab-akibat satu demi satu antar komponen dalam sistem. First idea is based on understanding about every phenomenon can be explained with cause-effect corelation which says that every thing has a cause if the cause is necessary and sufficient. This system thinking is not enough, because it's often impossible for us to find the cause-effect corelation for every component in the system. Ide kedua disebut reduksionis yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang ada di dunia (serta setiap pengalaman tentang dunia) dapat direduksi, didekomposisi, didisasembli, atau dibagi-bagi sehingga diperoleh bagian yang tak dapat lagi dibagi-bagi. Penyelesaian masalah dari setiap bagian ini dianggap dapat menyelesaikan keseluruhan masalah. Second idea called reductionist which stated that everything in this world (and every experience about the world) can be reduced, decomposed, disassemblied or divided until it becomes parts that can't be divided anymore. The problem solution for every part is assumed to be able to solve the whole problem. Coba kita lihat contoh cara berpikir ilmiah reduksionis secara agak ekstrim: Let's see some examples which are rather extreme: 1. Seorang ayah mengidap penyakit diabetes dan lever (hati). Untuk memecahkan masalah ini, sang anak membagi masalah ini ke dalam dua bagian, yaitu sakit diabetes dan sakit lever. Suatu hari sang anak membawa sang ayah ke dokter ahli penyakit diabetes untuk mengatasi masalah pertama. Keesokan harinya ke dokter ahli penyakit lever untuk mengatasi masalah kedua. Kedua dokter tentu memberi obat yang berbeda, dokter ahli diabetes memberi obat untuk menurunkan kadar gula dalam darah sedangkan dokter ahli lever memberi obat untuk menaikkan kadar gula agar lever dapat berfungsi kembali. Pada masalah ini, kesalahan ada pada semua pihak, mengapa baik anak maupun orangtuanya tidak memberitahu tiap dokter bahwa ayahnya mempunyai penyakit lain dan mengapa sang dokter tidak menanyakan obat apa yang sedang dikonsumsi oleh sang ayah. Mungkin itulah akibat cara berpikir reduksionis. 1. A father has problems with diabetes and liver. To solve this problem, his son divide this problem into two parts, which is diabetes and liver. One day, his son took him to a doctor to cure his diabetes to solve the first part (the first problem). Another day, his son took him to another doctor to cure his liver to solve the second part (the second problem). Both doctors surely gave different presriptions. The diabetes doctor gave him medicines to lower glucose level in his blood, another doctor gave him other medicines to increase glucose level in his blood so his liver can work again. In this problem, mistakes was done by all parties, why both the son and the father did not tell the doctors about the father's whole problem and why the doctor did not ask what medicines is being consumed by the father. Maybe that's the result of reductionist system thinking. 2. Ketika kita mengerjakan soal ujian esai, mungkin setiap soalnya terdiri dari beberapa pertanyaan, lebih baik jika kita membaca semua pertanyaan yang berkaitan dengan soal tersebut terlebih dulu sebelum kita mengerjakannya, karena seringkali ketika kita mengerjakan soal tersebut satu per satu, ketika kita melangkah ke soal berikutnya mungkin kita baru benar-benar mengerti apa yang diminta penguji / pembuat soal. 2. When we do an essay test, a problem may not consist only one question, there may be some questions, it's better if we read the all questions that are related to the question first then answer the questions, because it often happens when we answer the question one by one, when we do the next question, that time we may just really understand what the examiners want. 3. Ini adalah contoh yang lebih umum, ketika kita menterjemahkan kalimat antar bahasa, jika kita artikan kata-katanya satu per satu tanpa melihat konteks kalimatnya, kemudian menyatukannya, hasil terjemahannya bukan tidak mungkin jadi aneh. contoh: Inggris - Indonesia : My grandfather are going to dance with her grandmother in a ballroom. Milik saya (My) besar ayah (grandfather) adalah (are) going (pergi) ke (to) dansa (dance) dalam (in) a (sebuah) bola ruang (ballroom). 3. This is a more common example, when we translate sentences from one language to another, if we translate the word one by one without seeing the sentence context, then assembling it, the result is not impossibly becoming weird. 4. Sepasang suami-istri hidup di negara dengan empat musim. Suatu ketika, musim dingin tiba. Kemajuan teknologi telah mendukung terciptanya selimut pemanas yang bisa diatur suhunya. Pasutri (pasangan suami istri) tersebut pun membeli satu selimut tersebut untuk mereka berdua. Selimut ini memang didisain untuk pasangan suami istri. Keunggulan selimut listrik ini, temperatur suhu selimut bagian kanan dan kiri bisa diatur oleh masing-masing penggunanya (jadi suhu selimut sebelah kanan mungkin berbeda dengan suhu selimut sebelah kiri). Suatu saat Sang suami tidur bersama istrinya. Di malam hari, sang suami merasa agak kedinginan, lalu dia berpikir, "Ah, pasti istri saya kedinginan.", karena cintanya pada sang istri, dia pun menaikkan suhu selimut istrinya. Tak lama kemudian, sang suami pun tertidur. Istri sang suami merasa agak kepanasan, dia pun berpikir, "Ah, suami saya pasti kepanasan." Karena cintanya pada sang suami, sang istri pun menurunkan suhu selimut suaminya. Akhirnya... mungkin saja sang istri mati kepanasan, sedangkan sang suami mati kedinginan. 4. I watched a movie about an otaku. He loves a girl. But one day, his friends ask him to see an exebition called "Comixet". He told the girl that he has to work but actually he came to see the exebition, having fun with his friends in his otaku dress. But, suddenly he met the girl, the girl saw him in his otaku dress then she told him not to meet her again. He think it is his fault that he is an otaku. He throw away all his toys; gundams, models, comics, etc. Then he told the girl that he has left his otaku behaviour, but the girl still can't forgive him. Actually, he is an otaku, that is not a problem, the main problem is his small lie. How the story continues... watch "Densha Otoko"! Nah, itulah mengapa sistem berpikir seperti itu dianggap kuno. Jaman sekarang ini, kedua ide tersebut mungkin tidak tepat lagi untuk diterapkan karena banyak masalah tidak dapat dipecahkan dengan kedua ide tersebut, ide yang tepat adalah dengan cara berpikir sistem, jadi kita memikirkan penyelesaian untuk keseluruhan masalah sekaligus, bukan per bagiannya. So, that's why that kind of system thinking is considered left behind. In the present times, when we have a problem, we should not think like our ancestor did, because many problems may not be possible to be solved by those two, the better idea is thinking with "system thinking", so we think to get a solution for the whole problem, not by its parts.

8 tipe kepribadian manusia

Berdasarkan teori Jung dari jurnalnya “Psychological Types”, terdapat perbedaan yang mendasar dalam tipe kepribadian. Berikut merupakan beberapa tipe kepribadian dari teori Jung tersebut. Ekstrovert VS Introvert Seseorang dapat menjadi ekstrovert atau introvert, tergantung dengan arah aktivitas mereka. Extrovert adalah orang yang berpikir mengenai hal-hal secara objektif dan luas, sedangkan Introvert lebih berpikir ke arah subjektif atau dirinya sendiri. Perbedaan kedua kepribadian tersebut seperti di bawah ini : Ekstrovert * Tertarik dengan apa yang terjadi di sekitar mereka * Terbuka dan seringkali banyak bicara * Membandingkan pendapat mereka dengan pendapat orang lain * Seperti aksi dan inisiatif * Mudah mendapat teman atau beradaptasi dalam grup baru * Mengatakan apa yang mereka pikirkan * Tertarik dengan orang-orang baru * Mudah menolak bersahabat dengan orang-orang yang tidak diinginkannya Introvert * Tertarik dengan pikiran dan perasaannya sendiri * Memerlukan teritori mereka sendiri * Tampil dengan muka pendiam dan tampak penuh pemikiran * Biasanya tidak mempunyai banyak teman * Sulit membuat hubungan baru * Menyukai konsentrasi dan kesunyian * Tidak suka denga kunjungan yang tidak diharapkan dan tidak suka mengunjungi orang lain * Bekerja dengan baik sendirian Logika VS Intuisi Berpikir secara logika adalah kemampuan mengambil informasi berdasarkan kualitas fisik dan pengaruhnya terhadap informasi lainnya. Intuisi atau suara hati merupakan kemampuan untuk mengambil informasi berdasarkan potensi tersembunyi dan kemungkinan eksistensinya. Perbedaan umum keduanya sebagai berikut : Tipe Penuh Logika * Melihat semua orang dan memikirkan semua hal * Merasa hanya hidup di sini dan hari ini * Cepat beradaptasi dengan berbagai situasi * Senang dengan sensasi fisik * Senang dengan masalah practical dan aktif * Realistis dan percaya diri Tipe Intuisi * Mengarah ke masa lalu atau masa depan * Khawatir mengenai masa depan lebih dari yang sekarang * Tertarik dengan semua hal baru dan tidak biasa * Tidak suka rutinitas * Lebih atraktif dalam teori daripada praktek * Sering ragu-ragu Berpikir VS Merasakan Berpikir merupakan kemampuan untuk mengambil informasi berdasarkan sturktur dan fungsinya. Sedangkan merasakan adalah kemampuan untuk mengambil informasi berdasarkan kondisi penuh semangat. Perbedaan umum dari keduanya adalah : Tipe Pemikir * Tertarik dengan system, struktur, dan pola * Mengekspos apapun dalam analisi logis * Relatif dingin dan tidak emosional * Mengevaluasi hal dengan intelektualitas dan antara benar atau salah * Memiliki kesulitan untuk mengungkapkan perasaan * Tidak suka berargumen secara terbuka atau memulai perselisihan Tipe Perasa * Tertarik dengan orang dan perasaan mereka * Mudah mengungkapkan mood-nya kepada orang lain * Menaruh perhatian besar terhadap cinta dan keinginannya yang besar * Mengavaluasi hal dengan penuh etika dan antara baik atau buruk * Mudah tersentuh atau menggunakan manipulasi emosional * Ramah dan sering memberikan pujian untuk orang-orang yang menyenangkan Pasrah VS Penuntut Tipe Pasrah termotivasi dalam aktivitas dari perubahan suatu situasi. Tipe penuntut termotivasi ke dalam aktivitas hasil keputusan mereka dari perubahan situasi. Perbedaan umum keduanya adalah : Tipe Pasrah * Bergerak secara impulsive mengikuti situasi * Dapat memulai banyak hal dalam sekali waktu, namun tanpa penyelesaiannya * Lebih memilih kemerdekaan daripada memenuhi kewajiban * Selalu ingin tahu dan suka hal baru * Bekerja produktif tergantung mood * Sering bertindak tanpa persiapan Tipe Penuntut * Tidak suka meninggalkan pertanyaan tanpa jawaban * Bekerja keras dan selalu menyelesaikannya dengan baik * Tidak suka mengubah apa yang sudah menjadi keputusannya * Relatif stabil dalam bekerja * Mengikuti aturan dan disiplin sumber: beritanet.com

kepribadian manusia

Kepribadian yang bagaimana dapat merubah diri kita pada kondisi dan keadaan tertentu, menurut ilmu psykologi ada 3 tipe kepribadian manusia yaitu introvert, ekstrovert dan ambivert. Berdasarkan teori Jung dari jurnalnya “Psychological Types”, terdapat perbedaan yang mendasar dalam tipe kepribadian. Berikut merupakan beberapa tipe kepribadian dari teori Jung tersebut. Seseorang dapat menjadi ekstrovert atau introvert, tergantung dengan arah aktivitas mereka. Extrovert adalah orang yang berpikir mengenai hal-hal secara objektif dan luas, sedangkan Introvert lebih berpikir ke arah subjektif atau dirinya sendiri. Perbedaan kedua kepribadian tersebut seperti di bawah ini : A. Ekstrovert. •Tertarik dengan apa yang terjadi di sekitar mereka •Terbuka dan seringkali banyak bicara •Membandingkan pendapat mereka dengan pendapat orang lain •Seperti aksi dan inisiatif •Mudah mendapat teman atau beradaptasi dalam grup baru •Mengatakan apa yang mereka pikirkan •Tertarik dengan orang-orang baru •Mudah menolak bersahabat dengan orang-orang yang tidak diinginkannya B. Introvert. •Tertarik dengan pikiran dan perasaannya sendiri •Memerlukan teritori mereka sendiri •Tampil dengan muka pendiam dan tampak penuh pemikiran •Biasanya tidak mempunyai banyak teman •Sulit membuat hubungan baru •Menyukai konsentrasi dan kesunyian •Tidak suka denga kunjungan yang tidak diharapkan dan tidak suka mengunjungi orang lain •Bekerja dengan baik sendirian C.Ambivert. Selain dua karakter yang disebutkan di atas, juga ada karakter lain dalam pembedaan psikologi. Ambivert, adalah tipe karakter yang memiliki keseimbangan psikologi antara introvert dan extrovert. tipe ambivert seperti karakter extrovert, suka bersosialisasi dan berkumpul dengan banyak orang dan membicarakan banyak hal. di sisi lain mereka juga suka menyendiri dan menjauh dari lingkungan, seperti tipe introvert. Biasanya tipe ini yang menjadi penghubung antara tipe extrovert dan introvert. dalam hal profesi, karakter ambivert lebih cocok sebagai seorang psikolog. Karakter introvert bukan berarti karakter dengan pemikiran tertutup, memang itu disebabkan karena tipe introvert terlihat kurang expresif di dunia luar. sebagian dari para inrovert menyukai pembicaraan yang bersifat diskusi atau bahasan-bahasan yang dapat memicu pengembangan dalam pikirannya. dalam situasi seperti ini bisa saja seorang introvert bersikap lebih aktif dan expresif dibanding extrovert. Di dunia luar mungkin para extrovert akan lebih bisa menguasai panggung dibanding para introvert, dengan karakternya yang mudah bersosialisasi mereka dapat menjadi seorang pemimpin yang baik, pengajar yang menyenangkan, dan kegiatan komunikatif lainnnya. Sedangkan karakter introvert lebih cocok dengan kegiatan yang bersifat individual seperti melukis, menulis buku, bermusik, program komputer, dan semacamnya.

4 tipe kepribadian dalam dunia psikologis

KOLERIS pada umumnya mempunyai: KEKUATAN: * Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif * Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan * Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target * Bebas dan mandiri * Berani menghadapi tantangan dan masalah * "Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini". * Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat * Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas * Membuat dan menentukan tujuan * Terdorong oleh tantangan dan tantangan * Tidak begitu perlu teman * Mau memimpin dan mengorganisasi * Biasanya benar dan punya visi ke depan * Unggul dalam keadaan darurat KELEMAHAN: * Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis) * Senang memerintah * Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai * Menyukai kontroversi dan pertengkaran * Terlalu kaku dan kuat/ keras * Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik * Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci * Sering membuat keputusan tergesa-gesa * Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain * Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan * Workaholics (kerja adalah "tuhan"-nya) * Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf * Mungkin selalu benar tetapi tidak populer kalau MELANKOLIS: KEKUATAN: * Analitis, mendalam, dan penuh pikiran * Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal * Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis) * Sensitif * Mau mengorbankan diri dan idealis * Standar tinggi dan perfeksionis * Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi) * Hemat * Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif) * Kalau sudah mulai, dituntaskan. * Berteman dengan hati-hati. * Puas di belakang layar, menghindari perhatian. * Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi * Sangat memperhatikan orang lain KELEMAHAN: * Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan) * Mengingat yang negatif & pendendam * Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah * Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan * Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah * Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan (if..if..if..) * Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan * Hidup berdasarkan definisi * Sulit bersosialisasi * Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya * Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang) * Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian) * Memerlukan persetujuan kalau PLEGMATIS: KEKUATAN: * Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh * Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik * Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana * Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi) * Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi * Penengah masalah yg baik * Cenderung berusaha menemukan cara termudah * Baik di bawah tekanan * Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan * Rasa humor yg tajam * Senang melihat dan mengawasi * Berbelaskasihan dan peduli * Mudah diajak rukun dan damai KELEMAHAN: * Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru * Takut dan khawatir * Menghindari konflik dan tanggung jawab * Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar) * Terlalu pemalu dan pendiam * Humor kering dan mengejek (Sarkatis) * Kurang berorientasi pada tujuan * Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri * Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat * Tidak senang didesak-desak * Menunda-nunda / menggantungkan masalah. kalau SANGUINIS: KEKUATAN: * Suka bicara * Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif * Antusias dan ekspresif * Ceria dan penuh rasa ingin tahu * Hidup di masa sekarang * Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan) * Berhati tulus dan kekanak-kanakan * Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara) * Umumnya hebat di permukaan * Mudah berteman dan menyukai orang lain * Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian * Menyenangkan dan dicemburui orang lain * Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam) * Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan * Menyukai hal-hal yang spontan KELEMAHAN: * Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras) * Membesar-besarkan suatu hal / kejadian * Susah untuk diam * Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka nge-Gank) * Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele * RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek) * Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias) * Mudah berubah-ubah * Susah datang tepat waktu jam kantor * Prioritas kegiatan kacau * Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas * Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya * Egoistis * Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama * Konsentrasi ke "How to spend money" daripada "How to earn/save money". dari: sahabatjiwa.multiply.com

tipe kepribadian manusia

Kepribadian manusia selalu menjadi tema yang menarik untuk dicari tahu, apalagi kepribadian kita sendiri. Rasa ingin tahu tersebutlah yang lantas membuat banyak orang pergi ke psikolog untuk menjalani tes-tes kepribadian. Semua ini dilakukan demi mengetahui “seperti apa sesungguhnya diri kita ini?” Enneagram Selain dengan mengikuti tes-tes psikologi, ada satu metode yang bisa digunakan untuk mengetahui kepribadian yaitu menggunakan enneagram. Enneagram diartikan sebagai “sebuah gambar bertitik sembilan”. Metode ini dikabarkan telah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan diajarkan secara lisan dalam suatu kelompok sufi di Timur Tengah, hingga akhirnya mulai berkembang di Amerika Serikat sekitar tahun 1960-an. Kepribadian manusia dalam sistem enneagram, terbagi menjadi 9 tipe. Renee Baron dan Elizabeth Wagele, lewat buku yang berjudul enneagram, berusaha untuk menjelaskan kesembilan tipe tersebut agar lebih mudah dimengerti. Sembilan Tipe Kepribadian Manusia Kesembilan tipe kepribadian tersebut adalah : Tipe 1 perfeksionis Orang dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan benar, memperbaiki diri sendiri dan orang lain dan menghindari marah. Tipe 2 penolong Tipe kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai, mengekspresikan perasaan positif pada orang lain, dan menghindari kesan membutuhkan. Tipe 3 pengejar prestasi Para pengejar prestasi termotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi orang yang produktif, meraih kesuksesan, dan terhindar dari kegagalan. Tipe 4 romantis Orang tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk memahami perasaan diri sendiri serta dipahami orang lain, menemukan makna hidup, dan menghindari citra diri yang biasa-biasa saja. Tipe 5 pengamat Orang tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui segala sesuatu dan alam semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan menjaga jarak, serta menghindari kesan bodoh atau tidak memiliki jawaban. Tipe 6 pencemas Orang tipe 6 termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan, merasa diperhatikan, dan terhindar dari kesan pemberontak. Tipe 7 petualang Tipe 7 termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa bahagia serta merencanakan hal-hal menyenangkan, memberi sumbangsih pada dunia, dan terhindar dari derita dan dukacita. Tipe 8 pejuang Tipe pejuang termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat mengandalkan diri sendiri, kuat, memberi pengaruh pada dunia, dan terhindar dari kesan lemah. Tipe 9 pendamai Para pendamai dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga kedamaian, menyatu dengan orang lain dan menghindari konflik. Panah dan Sayap
panah dan sayap dalam enneagram Setiap tipe pada enneagram berhubungan langsung dengan 2 tipe lainnya yang disebut sebagai panah. Tipe 1 berhubungan dengan tipe 7 dan 4, tipe 2 dengan tipe 8 dan 4, dst (lihat gambar). Dinamika hubungan antar tipe ini terjadi sebagai berikut : jika dalam keadaan rileks tipe 1 akan mengambil karakter positif dari tipe 7, dan jika dalam keadaan tertekan akan mengambil karakter negatif dari panah sebaliknya, yaitu tipe 4. Sebagai contoh, tipe 1 yang mengambil sisi positif tipe 7 tidak akan terlalu mengkritik diri serta lebih menerima diri, lebih antusias dan optimis, bertindak lebih alami dan spontan. Sedangkan jika sedang tertekan akan mengarahkan kemarahan ke dalam diri sendiri lalu menjadi depresi, hilang kepercayaan diri, dan menginginkan apa yang tidak mereka miliki. Contoh lain, tipe 2 yang sedang rileks, akan mengambil karakter positif dari tipe 4, dan jika sedang tertekan akan mengambil karakter tipe 8. Dan begitu seterusnya dinamika hubungan pada tipe-tipe lainnya. Selain panah, kepribadian kita dapat tercampur atau terpengaruhi oleh tipe di kanan dan kiri kita. Tipe di kanan dan kiri kita ini disebut dengan sayap. Contohnya, tipe 1 dengan sayap 2 yang lebih kuat, cenderung hangat, lebih suka menolong, mengkritik dan menguasai. Sedangkan tipe 1 dengan sayap 9 lebih kuat, cenderung lebih tenang, lebih santai, objektif dan menjaga jarak. Tipe-tipe Enneagram dan Myers-Briggs Type Indicator Bagian akhir buku Enneagram ini berisi penjelasan tentang tipe-tipe kepribadian yang sudah diakui, yaitu Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) dan kecocokannya dengan tipe-tipe dalam enneagram. MBTI sendiri adalah suatu inventori kepribadian yang berlandaskan pemikiran dari Carl Gustav Jung, seorang psikiater asal Swiss. Inventori ini mengukur kecenderungan individu berdasarkan empat skala : e Terakhir, terdapat tabel hubungan antara sistem dalam enneagram dan MBTI.

Pages

Powered By Blogger

Sample List

Powered by Blogger.

Buscar